Tubusss

Selasa, 15 April 2014

Terikat


 
Aloohaaa. 
  In this moment I will tell you about.. mm apa ya. In bahasa aja deh ngomongnya :D 
Saya akan membahas sedikit tentang kata "TERIKAT". 
   Terikat? Do you know about that? Seperti mengikat tali mungkin? ataukah mengikat hati? Hahah. Well, focus. Terikat menurut saya disini adalah suatu sikap dimana seseorang menjadi bergantung pada orang lain. Ya bisa dikatakan sikap saling bergantung atau saling mengandalkan. Kalau di biologi dibahasakan dengan istilah simbiosis dimana simbiosis ini terbagi menjadi 3 yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensialisme dan simbiosis parasitisme. (Hahhaha)
  Kita sebagai manusia yang merupakan makhluk sosial memang tidak bisa memungkiri untuk tidak perlu saling berinteraksi. Mau tidak mau kita harus berinteraksi, menjalin hubungan dengan orang lain untuk kelangsungan hidup. Terkait dengan pembahasan awal saya tadi, Terikat. Menurut saya terikat dengan seseorang merupakan suatu tindakan yang sangat beresiko. Nah loh kenapa? Lah iya, dengan terikat oleh seseorang kita akan punya peluang untuk merasa kecewa. Kecewa jika terlalu mengandalkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang harus sesuai keinginan kita. Apalagi jika sudah  saling terikat sampai ke bagian spesifik. Bagian intens. Bagian sakral yaitu hati. (Ya elaah)
  Saling terikat soal hati betul-betul bukan perkara mudah. Serius. Oiya saya pernah menonton suatu drama dan saya menangkap kalimat seperti ini "Jangan saling terikat dengan orang yang akan pergi". Saya sangat setuju dengan hal itu kemudian saya flashback ke masa lalu dan saya mendapatkan episode suram di sana. Maka kemudian sekarang saya berpendapat "akan pergi ataupun tidaknya seseorang, tetap jangan saling terikat. Tidak menjamin ia akan tinggal. Sama sekali tidak menjamin".

Here