Tubusss

Kamis, 31 Juli 2014

Selamat datang di tahun 19 mu

     Hy, sudahkah kau sapa umur baru mu? Ya, 19 tahun. Apa kabarmu di saat pertamamu tiba di umur ini. Setahuku banyak yang berubah. Berbaliklah ke tahun 18 mu. Oh tentu saja banyak hal yang telah terjadi.     Petualangan 18 mu sepertinya menyenangkan, bukan? Begitu banyak jika harus ku sebutkan satu-persatu. Oh iya kau seorang pelupa. Mungkin lebih baik ku tuliskan beberapa agar kau tidak terlupa.     
           Akan ku mulai dengan kuliah. Kata ini seperti sentilan nakal menurutku. Kau ingat ketika tugas-tugas kuliah membuat rambutmu hampir jarang tertata rapi? Aku tahu bukan hanya itu. Kau berangkat pagi ke kampus seperti anak sekolahan dan pulang ketika gelap. Sesampai di rumah banyak hal yang mesti kau tuntaskan. Tidak ketinggalan tugas-tugas kuliahmu yang menyita waktu tidur mu dan memberi bekas gelap di sekitar bawah matamu. Itu melelahkan sekali. Aku memahaminya.     
          Kau perempuan yang gigih seperti Ayahmu. Berusaha melakukan tugasmu dengan tangan sendiri. Mencium bau keringatmu yang bisa memompa semangat ketika rasa pesimis menghantui. Kemudian menikmatinya hasilnya dengan sangat puas. Aku suka itu. Tapi jangan sampai kau menjadi orang yang serakah. Jangan terlalu mengabaikan sekitarmu. Oh aku tahu. Kau memang sulit percaya dengan orang yang telah membuatmu kecewa. Okkay, aku mengerti tapi lihatlah dirimu beberapa pekan menjelang umur baru mu ini. Kau pesimis. Takut akan sesuatu. Dan aku tahu hatimu telah dilukai.  Kau tahu dirimu sendiri dan membiarkannya terbelenggu oleh rasa takut itu. Hey ayolah. Kau harus kembali menjadi perempuan gigih seperti sebelumnya. Jangan terlalu lama meratapi. Melihatlah keluar. Ada banyak hal yang perlu kau lakukan. Mana mimpi-mimpi yang pernah kau untai dulu?   
            Bukankah kau ingin mengunjungi Edensor? Di Singapore, kau ingin berbelanja puas di sana bukan? Dan tentu saja kau sangat ingin ke Jepang. Kau bahkan telah mempelajari beberapa hal  tentang kehidupan di sana. Berlatih lagilah mengucapkan kalimat sehari-harinya seperti dulu.
Kau ingin lebih rajin menulis. Lakukanlah, itu sangat baik untuk kesehatan psikologismu.
Berat badanmu naik 2 kilo di tahun kemarin. Tak apalah, perlahan tapi pasti saja.
List dream yang belum ada. Bukankah sudah kau targetkan? Harus kau lakukan biar kau punya mood booster jika sedang pesimis.
Rumah. Tentu kau punya bayangan sendiri dengan kata yang satu ini. Lakukanlah dengan baik rencanamu.     
            Apa lagi yang belum ku ingatkan padamu. Oh yah kau punya pengalaman buruk kemarin. Kau telah menggunakan 2 nyawa. Ketika merasakan sambaran petir dan incident kecelakaan motor. Mungkin itu akan sangat membekas di memori mu tapi jangan sampai membuatmu fobia. Jalani saja. Kau hanya perlu lebih berhati-hati karena akan banyak orang yang kau repotkan jika kau ceroboh.     
        Patutlah bersyukur. Kau diberi-Nya orang tua yang penyayang dan teman-teman terkasih yang peduli.  Tetaplah berbaik hati meski terkadang ada hal yang membuatmu kecewa karena mereka. Lebih bijaklah lagi. Menjadi pribadi yang lebih dewasa. Lakukan yang terbaik semampu dan sebisamu.  Tetaplah bermimpi. Lanjutkan membangun impian-impian dan harapanmu karena dari mereka kau punya kekuatan untuk bangkit ketika jatuh. Cukup ini saja. Aku tahu kau penasaran apa yang akan terjadi dan bagaimana dirimu di tahun selanjutnya. Selamat datang di tahun 19 mu.
 Birthday flowers
here

Selasa, 15 Juli 2014

Insident 25 Mei

       Tanggal 25 Mei yang lalu, suatu insident terjadi dan membuat saya sadar betapa berharganya hidup. 25 Mei yang lalu, si beaty (motor saya) lecet karena kecerobohan saya. 25 Mei yang lalu, masih sangat jelas teringat saat itu saya terkapar setelah terhempas sangat keras di aspal. 25 Mei yang lalu, pertama kali dalam hidup saya rasakan yang namanya mati rasa. 25 Mei yang lalu, saya merepotkan banyak orang (lagi-lagi) karena kecerobohan saya. 25 Mei yang lalu, saya berpikir mungkin saya akan cacat, tidak bisa berjalan normal lagi. 25 Mei yang lalu, saya menangis sejadi-jadinya menahan sakit di kaki.
       Setelah insident tanggal 25 Mei itu, saya mulai mengendarai motor secara pelan, sangat hati-hati, Setelah insident itu, saya terkadang gemetar berkeringat dingin jika tanpa sadar mengendarai motor terlalu cepat.  Setelah insident itu, saya trauma sama yang namanya balapan. Setelah insident itu, saya tersadar bahwa kecerobohan saya dapat merepotkan banyak orang. Setelah insident itu, saya sangat bersyukur memilki orang-orang terdekat dan teman-teman yang peduli. Setelah insident itu, saya harus menahan rasa sakit teramat sangat di bagian kaki dan tangan selama berhari-hari.

       Insident tanggal 25 Mei itu membuat saya  merasa telah menggunakan nyawa ke-2 setelah sebelumnya pernah tersambar petir. Thank’s God. I still alive. 
Accident
here

Sabtu, 05 Juli 2014

Ketika belum dipertemukan

    Oh begini ternyata rasanya, sudah sangat berharap untuk bertemu ternyata tidak dipertemukan.
Padahal banyak yang ingin ku lakukan. Mengeluhkan tugas-tugas kuliahku yang banyak menyita waktu makan dan tidurku. Mengeluhkan mataku yang sedang sakit. Mengeluhkan badanku yang terasa semakin kurus. Mengeluhkan jadwal kuliah yang kadang tidak beres. Mengeluhkan ketidak jelasan libur.
    Begini ternyata rasanya, sudah sangat berharap untuk bertemu ternyata tidak dipertemukan.
Padahal sudah ku impi-impikan  bersandar di lengannya. Sejenak saja untuk bermanja-manja di sana. Menanyakan kabar mama, heru. Menanyakan keadaan rumah yang kian sepi. Menanyakan tanaman-tanaman  pot mama yang kadang tidak terurus. Menanyakan pohon pepaya di depan rumah yang terakhir ku lihat hampir setinggi bahuku.
Ayah, kangen T.T
我的首页 新浪微博-随时随地分享身边的新鲜事儿
here


note : Setelah beberapa hari tulisan ini baru sempat terpost. Setelah bertemu ayah juga. :D