Akan ku mulai dengan kuliah. Kata ini seperti sentilan nakal menurutku. Kau ingat ketika tugas-tugas kuliah membuat rambutmu hampir jarang tertata rapi? Aku tahu bukan hanya itu. Kau berangkat pagi ke kampus seperti anak sekolahan dan pulang ketika gelap. Sesampai di rumah banyak hal yang mesti kau tuntaskan. Tidak ketinggalan tugas-tugas kuliahmu yang menyita waktu tidur mu dan memberi bekas gelap di sekitar bawah matamu. Itu melelahkan sekali. Aku memahaminya.
Kau perempuan yang gigih seperti Ayahmu. Berusaha melakukan tugasmu dengan tangan sendiri. Mencium bau keringatmu yang bisa memompa semangat ketika rasa pesimis menghantui. Kemudian menikmatinya hasilnya dengan sangat puas. Aku suka itu. Tapi jangan sampai kau menjadi orang yang serakah. Jangan terlalu mengabaikan sekitarmu. Oh aku tahu. Kau memang sulit percaya dengan orang yang telah membuatmu kecewa. Okkay, aku mengerti tapi lihatlah dirimu beberapa pekan menjelang umur baru mu ini. Kau pesimis. Takut akan sesuatu. Dan aku tahu hatimu telah dilukai. Kau tahu dirimu sendiri dan membiarkannya terbelenggu oleh rasa takut itu. Hey ayolah. Kau harus kembali menjadi perempuan gigih seperti sebelumnya. Jangan terlalu lama meratapi. Melihatlah keluar. Ada banyak hal yang perlu kau lakukan. Mana mimpi-mimpi yang pernah kau untai dulu?
Bukankah kau ingin mengunjungi Edensor? Di Singapore, kau ingin berbelanja puas di sana bukan? Dan tentu saja kau sangat ingin ke Jepang. Kau bahkan telah mempelajari beberapa hal tentang kehidupan di sana. Berlatih lagilah mengucapkan kalimat sehari-harinya seperti dulu.
Kau ingin
lebih rajin menulis. Lakukanlah, itu sangat baik untuk kesehatan psikologismu.
Berat
badanmu naik 2 kilo di tahun kemarin. Tak apalah, perlahan tapi pasti saja.
List dream yang belum ada. Bukankah sudah kau targetkan? Harus kau lakukan biar kau punya mood booster jika sedang pesimis.
Rumah. Tentu kau punya bayangan sendiri dengan kata yang satu ini. Lakukanlah dengan baik rencanamu.
List dream yang belum ada. Bukankah sudah kau targetkan? Harus kau lakukan biar kau punya mood booster jika sedang pesimis.
Rumah. Tentu kau punya bayangan sendiri dengan kata yang satu ini. Lakukanlah dengan baik rencanamu.
Apa lagi
yang belum ku ingatkan padamu. Oh yah kau punya pengalaman buruk kemarin. Kau
telah menggunakan 2 nyawa. Ketika merasakan sambaran petir dan incident kecelakaan
motor. Mungkin itu akan sangat membekas di memori mu tapi jangan sampai
membuatmu fobia. Jalani saja. Kau hanya perlu lebih berhati-hati karena akan
banyak orang yang kau repotkan jika kau ceroboh.
Patutlah
bersyukur. Kau diberi-Nya orang tua yang penyayang dan teman-teman terkasih
yang peduli. Tetaplah berbaik hati meski
terkadang ada hal yang membuatmu kecewa karena mereka. Lebih bijaklah lagi.
Menjadi pribadi yang lebih dewasa. Lakukan yang terbaik semampu dan sebisamu. Tetaplah bermimpi. Lanjutkan membangun
impian-impian dan harapanmu karena dari mereka kau punya kekuatan untuk bangkit
ketika jatuh. Cukup ini saja. Aku tahu kau penasaran apa yang akan terjadi dan
bagaimana dirimu di tahun selanjutnya. Selamat datang di tahun 19 mu.
![]() |
here |