Tubusss

Jumat, 28 November 2014

Monologue

Bagaimana bisa kau jauh cinta pada seseorang hanya dengan terus-terusan memandanginya dari belakang? seseorang  yang selalu berjalan memunggungimu?

"Ku lihat kau sedang senang".
"Iya".
"Jangan katakan kau menyukainya".
"Maksudmu?"
"Lelaki yang selalu kau pandangi punggungnya. Kau menyukainya bukan?".
"Ya. Ku pikir seperti itu".
"Kau sungguh-sungguh menyukainya?".
"Ya.. sepertinya".
"Apa yang membuatmu dapat menyukainya. Lelaki itu biasa saja".
"Entahlah. Setiap ku tahu dia di dekatku, napasku tercekat. Aku gugup". .
"Hey ayolah. Jangan melankolis. Bukannya kau selalu gugup dengan orang baru?".
"Bukan begitu. Aku menyukai kehadirannya yang mampu membuat gemuruh kecil di dadaku. Ku pikir aku sedang jatuh cinta".
"Jatuh cinta katamu?. Jangan bercanda. Bagaimana bisa kau jatuh cinta pada seseorang yang selalu berjalan memunggungimu?".
"Iya. Walau pun hanya melihatnya dari belakang tapi itu benar-benar membuatku senang. Aku menyukai punggung kecilnya. Tengkuknya yang kaku. Langkahnya yang acuh. Pernah tiga-empat kali Ia mengajakku bicara. Tapi hanya ku timpali singkat. Aku merasa terlampau senang hingga membuatku gugup berbicara dengannya".
"Kuingatkan jangan menyusup terlalu jauh. Sederhanakan perasaanmu".
"Mengapa? perasaanku nantinya mungkin lebih dari ini".
"Jangan. Atau kau akan merasakan sakit nantinya".
"Sakit?".
"Iya. Ku sarankan agar kau jangan terlalu berharap. Biarkan perasaanmu seperti itu saja. Jangan menambahnya, Jangan menjadikannya lebih kuat agar dapat  memberimu alasan  untuk jatuh cinta".
"Tapi...".
"Jangan membantah. Turuti saja kataku".
"Baiklah. Tapi aku akan tetap melakukan hal seperti biasanya. Memandanginya dari belakang",
"Terserah kau saja. Asalkan jangan jatuh cinta".
"Oke. Akan ku coba".

add a caption
here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar