Tubusss

Jumat, 18 Oktober 2013

Untuk setiap pagi


 
Hai kau, apa kabar?

Masih terlalu sibuk untuk bisa merasakanku menunggumu?

Masih seperti yang dulu. Ketika fajar tiba aku menungguimu di balik jendela kamarku. Menunggumu dataing sebelum tugas-tugas kuliahku yang banyak itu lebih dahulu menyita waktuku.  Merasakan setiap celah tubuhku dicumbuimu. Aku menungguimu bisa merasakan kehadiranku. Kau tahu itu? Tentu tidak, aku tahu. Kau terlalu sibuk dan aku terlalu kecil untuk bisa kau anggap ada. 

Hei terima kasih untuk setiap pagi yang cerah. Untuk setiap cumbuan hangatmu. Ada semacam sensasi setiap kau lakukan itu. Membuatku bersemangat setiap paginya. Kau tahu yang satu ini?

Tunggu dulu, ada yang lupa kusampaikan. Akhir-akhir ini seorang teman sering protes ketika aku menunggumu dibalik jendela kamarku dan itu membuatku tidak nyaman, kau tahu itu. Menjengkelkan sekali. Mengganggu ritual pagiku. Menutup jendela kamarku seenaknya saja dan membuatku kesal karena hanya bisa merasakan kau mencumbuiku hanya sebentar saja.  Tak selama biasanya. 

Tunggu dulu. Kenapa tiba-tiba bicara tentang dia? Ah. Lupakan. Aku hanya ingin bicara tentang kita saat ini. Intim hanya kita berdua. Aku berharap selalu bisa menungguimu dibalik jendela kamarku setiap sebelum datangnya fajar. Selalu bisa merasakan hangat cumbuanmu itu seperti saat ini.
Hari ini, esok dan seterusnya.

Teruntuk kamu. Selamat pagi, Matahari..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar