Tubusss

Rabu, 25 Desember 2013

Lelaki Pencemburu

'    'Katakan kau di mana. Aku akan segera ke sana. Sekarang aku benar-benar sangat merindukanmu'
   Suara di seberang sana terdengar berat. Terburu-buru. Setelah menyebut nama taman tempatnya berada sambungan telepon terputus. Ia menarik nafas sedalam-dalamnya membiarkan rongga dadanya dipenuhi oksigen kemudian menghembuskannya perlahan. Suara lelaki yang baru saja didengarnya itu membuat gemuruh kecil di dadanya. Lelaki itu. Lelaki yang hampir dua pekan terakhir ini banyak menyita waktunya untuk berharap bertemu. Lelaki yang ditunggui untuk datang padanya memberi pelukan hangat. Lelaki yang tiba-tiba tidak menghiraukannya sejak dua pekan lalu. Lelaki pencemburu.
   Hari itu, dua pekan yang lalu Ia tak datang menemui lelaki yang sudah menunggunya di tempat favorit mereka. Hari itu, mereka janjian bertemu. Ia yang memiliki banyak hal yang harus diselesikan tidak menepati janjinya menemui lelaki itu. Lelaki yang sudah menunggunya hampir semalaman itu pulang dengan rasa kecewa yang memenuhi rongga dadanya.
   Lama termenung Ia baru menyadari Lelaki yang ditungguinya telah datang dan kini berdiri sekitar 3 meter di hadapannya. Lelaki itu terdiam menatapnya lekat. Terlihat berantakan. Garis bawah matanya gelap. Sendu. Tiba-tiba lelaki itu melangkah mendekatinya dan kini memeluk tubuhnya erat. Ia merasakan napas lelaki itu berat tak beratur.
  ‘Kau kemana saja. Aku tidak dapat melalukan segala sesuatu dengan baik tanpamu. Aku kesepian’.
Ia membenamkan wajahnya dalam pelukan lelaki itu. Dipeluknya erat tubuh beraroma maskulin itu. Wajahnya terasa panas berusaha menahan air matanya tidak jatuh.
  ‘Bagaimana bisa kau membiarkanku diam dan tidak menghiraukanku sama sekali’. Lelaki itu berbisik tertahan. Ia melonggarkan lingkaran tangannya dari tubuh lelaki itu.
   'Tugas kantor.. Tak perlu kau ucap, aku tahu itu alasanmu’. Lelaki itu seperti membaca pikirannya. Ia merasakan kembali  tubuhnya ada dalam pelukan lelaki itu.
   ‘Aku cemburu dengan tugas kantormu itu. Kau bahkan tak punya banyak waktu untukku’.
‘Tak apa. Yang terpenting sekarang kau sudah di sini. Jangan seperti itu lagi atau kau akan melihatku betu-betul kacau’. Tubuhnya kini benar-benar hangat dalam pelukan lelaki itu. Lelaki yang sangat Ia rindukan.

here


Tidak ada komentar:

Posting Komentar