Tubusss

Minggu, 01 Desember 2013

Perempuan di Seberang jalan

... Dan aku melakukannya lagi. Memandangi tiap gerak-gerik perempuan di seberang jalan itu. 
     Pukul lima sore. Akhir-akhir ini aku sengaja pulang kantor di awal waktu untuk singgah di cafe ini, untuk mengstalk perempuan di seberang jalan itu lebih tepatnya. 
     Pukul lima sore. Perempuan di seberang jalan itu keluar dari toko bunga tempat kerjanya. Rambut kusutnya tergerai  melindungi setengah bagian wajahnya. Perempuan di seberang jalan itu berhenti di depan toko menghadap ke jalan. Matanya sayu dengan tatapan kosong. Garis bibirnya datar. Ada kepedihan yang dialami perempuan di seberang jalan itu. Ya kepedihan yang seharusnya tidak Ia rasakan karenaku. 
     Pukul lima sore. Seharusnya aku menjemputnya di sana. Membelai rambutnya, menggenggam tangannya  menikmati senja sore ini dan bercerita tentang cinta di sepanjang jalan pulang seperti dulu.
      Pukul lima sore ini seharusnya Ia masih menjadi perempuanku. Tak seharusnya Ia kuabaikan. Salahku mendiamkannya membuatnya merasa sendiri. Harusnya ku usap butiran air yang keluar dari matanya kemarin ketika Ia bertanya tentang perubahan sikapku yang mulai mengacuhkannya. Aku memiliki perempuan lain pikirnya. Padahal Aku hanya merasa jenuh saat itu. Hanya ingin sendiri.
      Perempuan di seberang jalan itu. Kini aku merindukannya teramat sangat. Ingin ku genggam tangan lembutnya dan merengkuh tubuh kecilnya dalam dekapanku. Perempuan di seberang jalan itu akan ku yakinkan kembali hanya dia perempuanku. 

Sweet couple 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar